Minggu, 14 April 2013

Biss Key (2)

Biss Key Hari Ini

SCTV 3756 V 6250 3/4 Palapa D @ 113°EAST | SID:0001 | Caid:2600 | 14.04.2013
Biss key : C4 E5 7E 00 A5 A9 AB 11

Trans 7 3990 H 6000 3/4 Telkom 1 at 108.0°E 14.04.2013
BISS key: 02 40 A1 E3 25 63 B7 3F

GLOBAL TV 3934 H 6500 Palapa D at 113.0°E SID : 001 13.04.2013
This channel broadcast EPL @ EUROPEAN FOOTBALL MATCHES
Biss key : fd 76 1c 8f b3 2b 53 31

Trans TV Telkom 1 4086 H 6000 3/4 at 108.0°E 06.04.2013
BISS Key: 91 28 DD 96 BA 43 51 4E

MNC tv palapa D C 4184 V 6700 02.04.2013
KEY Biss : 8B 8E 5B 74 A7 12 8F 48

TVRI 3765 H 5555 Palapa D@113E MPEG2 / sid 0002 03.03.2013
BISS KEY: 24 08 19 45 62 20 04 86

Selasa, 09 April 2013

Biss Key

 Biss Key


liga champion lagi seru-serunya nih, tapi gimana yah caranya spaya bisa nonton.

jawabannya: itu mudah saja, kita tinggal pakai biss key....

biss key itu apa sih ??

jawabannya: kebanyakan orang tahu biss key adalah kode kunci untuk membuka sistem acakan pada televisi. (lebih lanjut bisa dilihat di google)

minta kodenya donk??

jawabannya: nih kodenya...


SCTV 3756 h 6250 3/4 Palapa D @ 113°EAST | SID : 0001| Caid : 2600 |Provid : 000000 | 09.04.2013
Biss key: D8 A4 A6 00 E5 8E FA 00

GLOBAL TV 3934 H 6500 Palapa D at 113.0°E SID : 001 06.04.2013
This channel broadcast EPL @ EUROPEAN FOOTBALL MATCHES
Biss key : FF 4D 71 BD CA BD 26 AD

Trans TV Telkom 1 4086 H 6000 3/4 at 108.0°E 06.04.2013
BISS Key: 91 28 DD 96 BA 43 51 4E

MNC tv palapa D C 4184 V 6700 02.04.2013
KEY Biss : 8B 8E 5B 74 A7 12 8F 48


MNC 4184 V 6700 Palapa D at 113.0°E 16.09.2012
key biss: 12 D8 BB 86 75 EA 55


bagi agan2 coba saja sendiri biss-nya, kalau gagal tinggal komen ajah, insyaallah saya blas.dan insyaallah kodenya berhasil....... slamat mencoba

Jumat, 15 Maret 2013

Aku Ingin Sedekah

AKU INGIN SEDEKAH. [Sedekah Sembuhkan Sakit kanker]....


Di Bontang, Kalimantan Timur ada sebuah perusahaan kaya raya dengan fasilitas yang luar biasa bagi karyawannya. Penghasilan para pegawainya berlipat-lipat dibanding dengan perusahaan swasta maupun nasional lainnya. Tunjangan berupa rumah, mobil, pendidikan anak bahkan makan pun diberikan. Beberapa kali saya berkunjung ke sana maka saya hanya berkomentar, “Betapa beruntungnya mereka yang tinggal dan bekerja di tempat ini!” Mereka hidup di sebuah komplek yang terisolir dari dunia Bontang. Pagar-pagar mereka kokoh berdiri dan lengkap dengan petugas keamanan yang membuat komplek perumahan itu terisolir dari dunia luar.
Penghasilan besar yang mereka dapat, -mungkin sebab sulit untuk mendapatkan mustahik-, maka kewajiban zakat dan sedekah pun barangkali tak tersalurkan. Namun meski demikian hal yang menjadi hak Allah adalah tetap menjadi hak-Nya. Dimana suatu saat Dia pun akan menagihnya.

Sore itu saya diminta bersilaturrahmi dengan sebuah majlis taklim kaum ibu di sana. Tema yang diminta membuat saya berpikir keras untuk mencari referensinya. BEROBAT DENGAN SEDEKAH!!! “Darimana saya harus memulai…?” saya membatin.

Alhamdulillah atas izin Allah Swt ceramah pengantar yang saya berikan terasa nikmat. Jangankan untuk mereka kaum ibu yang mendengarkannya, saya sendiri saja merasakan kenikmatan itu. Rupanya Allah Swt memberi keberkahan pada majlis kami saat itu. Tanpa terasa saya dapati beberapa ‘ilmu ladunni‘ yang Allah berikan. Sehingga saya belajar saat mengajar. Menjadi mengerti bersama orang-orang yang mencari pemahaman.

Allah mewariskan ilmu yang diketahui seseorang, asalkan ia mengamalkan ilmu yang sudah pernah ia ketahui. (Muhammad Saw)

Usai pembicaraan kurang lebih sekitar setengah jam, maka saya menawarkan kepada peserta majlis untuk bertanya dan berdialog. Di sana rupanya ada seorang ibu berusia lebih dari 40 tahun, sebutlah namanya Reni. Tiba-tiba ia mengacungkan tangan dan ternyata ia bukan hendak bertanya akan tetapi ia ingin berbagi pengalaman kepada semua peserta yang hadir. Reni pun memulai kisahnya:

Kira-kira 17 tahun yang lalu Reni hamil untuk pertama kali. Allah Swt menakdirkan bahwa Reni keguguran. Maka dari Bontang, ia pun diantar oleh suaminya pergi ke Balikpapan dengan pesawat untuk berobat ke seorang dokter terkenal di sana bernama Yusfa. Akhirnya Reni dikuret rahimnya.

Sepulangnya dari Balikpapan, Reni mendapati dari qubulnya selalu keluar darah dalam jumlah banyak. Bahkan lebih banyak dari menstruasi rutin. Apalagi bila ia bangun tidur, ia dapati kasur dan sprei selalu bersimbah darah. Ia panik dan kalut mengatasi hal ini. Maka ia pun kembali lagi ke Balikpapan bersama suaminya untuk berobat ke dokter Yusfa.

Sayangnya sang dokter tidak mengerti sebab pendarahan hebat ini. Maka yang terjadi adalah kali itu Reni dikuret lagi. Sakit dan perih, itulah yang dirasakan Reni!

Namun pendarahan itu masih tetap saja terjadi, padahal hampir setiap dua hari sekali Reni dan suami terbang Bontang-Balikpapan untuk mengkonsultasikan penyebab pendarahan ini. Namun tindakan yang diambil oleh dokter Yusfa hanyalah mengkuret rahim Reni. Reni dan suami hanya bisa pasrah dan berharap pertolongan Allah Swt atas musibah ini.

Kejadian ini berlangsung cukup lama. Hingga tubuh Reni bertambah ringkih, rumah tangga tak terurus, uang tabungan terkuras dan suami tidak bisa bekerja tenang sebab harus sibuk mengurusi Reni. Sepertinya ada sebuah cobaan besar yang sedang Allah Swt timpakan kepada Reni dan suaminya.

Reni & suami terus berdoa kepada Allah Swt agar diberi jalan keluar dari masalah ini.

Hingga akhirnya Allah Swt pun mendengar dan mengijabah doa mereka

Hari itu Reni dan suami hendak terbang ke Balikpapan untuk berkonsultasi dengan dokter Yusfa. Namun ada suara hati yang berbisik pada diri Reni. Ia bawa sejumlah uang dalam jumlah besar. Uang itu bukan ia niatkan untuk bayar biaya pengobatan, akan tetapi ada sebuah cita-cita mulia di sana yang ingin ia wujudkan. Cita-cita itu adalah, “AKU INGIN BERSEDEKAH!” Sejumlah uang itu pun ia masukkan ke dalam tas tangan yang Reni bawa.

Pesawat telah membawa Reni dan suaminya pergi menuju Balikpapan. Setibanya di bandara Sepinggan, Balikpapan Reni berjalan tertatih dipapah oleh sang suami. Dengan susah payah, Reni pun akhirnya tiba di dalam ruang bandara. Di dalam hati Reni berdoa kepada Tuhannya, “Ya Allah, datangkan untukku seorang pengemis yang bisa menerima sedekahku. Izinkan aku untuk bersedekah di hari ini!”

Keinginan untuk bersedekah itu membuncah lagi di hati Reni. Sungguh ia amat berharap untuk bisa bersedekah kali itu.

Pintu keluar bandara sudah dilalui oleh Reni dan suami. Subhanallah, tiba-tiba ada seorang pria berpakaian lusuh menyapa Reni dan menjulurkan tangan tanda minta sedekah. Reni bergembira dan yakin bahwa inilah ijabah doa dari Allah Swt. Tanpa banyak berpikir, ia merogoh tas tangannya. Sejumlah uang yang sudah disiapkan ia berikan ke tangan pengemis itu. Maka pengemis dan suami Reni melongo melihat jumlah uang yang Reni sedekahkan. Reni pun melanjutkan langkahnya bersama suami dan kemudian mereka masuk ke dalam sebuah taksi untuk pergi ke rumah sakit tempat dokter Yusfa berpraktek.

“Untuk apa uang sebanyak itu kau sedekahkan?!” tanya sang suami. Reni menjawab dengan yakin, “Boleh jadi dengan sedekah itu Allah Swt menyembuhkan penyakitku, Pa!” Mendapati jawaban seperti itu suami Reni tidak banyak mendebat. Memang di saat-saat seperti ini, hanya pertolongan Allah saja yang dapat menyelamatkan mereka.

Seperti kali sebelumnya, tidak ada jawaban positif dari dokter Yusfa atas penyebab pendarahan yang keluar dari qubul Reni. “Hingga saat ini, saya belum tahu pasti apa penyebabnya” jelas dokter Yusfa.

Maka Reni dan suami pun kembali ke Bontang tanpa hasil memuaskan.

Pendarahan hebat masih terus terjadi dari rahim Reni setiap hari. Reni hanya bisa bersabar dan pasrah atas takdir yang telah Allah Swt tetapkan pada dirinya. Pagi itu, Reni tengah berada di dapur untuk membuat masakan ringan. Tiba-tiba terasa olehnya ada sesuatu yang tidak beres di perutnya dan ia pun ingin pergi ke toilet. Rasa ingin buang air itu seperti tak terkendali… Hingga Reni harus berlari sebab khawatir ia tak kuasa menahannya. Atas izin Allah Swt ia kini sudah berada di kamar mandi. Namun hanya pakaian luar saja yang sempat ia buka, sedangkan pakaian dalam tak sempat ia tanggalkan. Rupanya ada segumpal daging penuh darah yang keluar dari qubul Reni dan ternyata ia tidak mau buang air. Segumpal daging penuh darah itulah rupanya yang membuat Reni terdesak untuk buang air.

Merasa aneh dengan segumpal daging itu, maka Reni mengambil sebuah kantong plastik kecil dan memasukkannya ke dalam kantong tersebut. Reni berpikir bahwa ia harus menanyakannya kepada dokter Yusfa tentang benda aneh ini.

Pagi itu adalah jadwal Reni berkonsultasi dengan dokter Yusfa. Ia seperti biasa pergi ke Balikpapan didampingi oleh suaminya. Konsultasi kali itu, seperti biasa tidak memberikan perkembangan ke arah positif sama sekali. Hampir saja Reni putus asa dengan keadaan ini. Namun tiba-tiba ia teringat akan kejadian aneh kemarin pagi. Lalu ia pun merogohkan tangannya ke dalam tas dan mencari-cari plastik kecil berisi segumpal daging penuh darah. Ia keluarkan plastik kecil itu dan ia sodorkan kepada dokter Yusfa. Kejadian aneh kemarin pagi itu diceritakan oleh Reni kepada dokter Yusfa. Dokter Yusfa menerima plastik berisikan benda aneh itu. Dahinya berkerut tanda bahwa ia berpikir keras tentang benda ini. Dan beliau pun berkata, “Ibu dan bapak mohon tunggu sebentar di sini. Saya akan pergi ke laboratorium untuk memeriksakan hal ini!”

Saat dokter Yusfa pergi meninggalkan ruangannya, Reni dan suami hanya berharap bahwa dokter Yusfa akan datang membawa sebuah berita gembira untuk mereka.

Kira-kira 20 menit kemudian dokter Yusfa datang sambil berlari. Ya berlari, bukan berjalan! Begitu pintu terbuka dokter pun berteriak dengan nada keras, “Alhamdulillah bu Reni…. Alhamdulillah….!!! Saya baru mengerti rupanya pendarahan selama ini disebabkan kanker rahim yang ibu alami… dan benda ini adalah kanker rahim tersebut. Cuma saya hanya mau bertanya bagaimana cara kanker ini bisa gugur dengan sendirinya…?!”

Subhanalllah…. rupanya penyebab pendarahan hebat selama ini adalah sebuah kanker yang tidak dapat terdeteksi. Pertanyaan terakhir dari dokter Yusfa tak mampu dijawab langsung oleh Reni. Namun Reni hanya mampu bersyukur kepada Allah bahwa akhirnya pertolongan itu datang juga untuknya setelah penantian yang cukup lama. Akhirnya pendarahan pun terhenti begitu saja, dan rupanya pertolongan Allah Swt tiba setelah Reni bersedekah dengan sejumlah harta yang sudah ia cita-citakan.

“Sembuhkan penyakit kalian dengan cara sedekah. Lindungi harta yang kalian miliki dengan zakat.” HR. Baihaqi

[Dari Ustadz Bobby Herwibowo di eramuslim.com]

Rabu, 13 Maret 2013

Bahaya Meniup Makanan & Minuman

Bahaya Meniup Makanan & Minuman



Meniup makanan atau minuman ketika masih panas agar dapat segera dimakan adalah sesuatu yang sangat umum dilakukan oleh masyarakat. Alasan lain agar gigi tidak mudah rusak karena makanan panas. Orang tua kita atau orang disekitar kita juga sering menganjurkan hal ini bukan?

Tahukah kamu, bahwa meniup makanan atau minuman panas sebelum makan itu tidak dianjurkan oleh Rosul. Bukan hanya itu, Jika dilihat dari sisi kesehatan, meniup makanan sebelum makan juga merupakan sesuatu yang tidak baik bahkan bisa berbahaya.

Hadist Larangan Meniup Makanan Minuman Panas

Dalam Hadits Ibnu Abbas menuturkan “Bahwasanya Nabi Shallallaahu alaihi wa Salam melarang bernafas pada bejana minuman atau meniupnya”. (HR. At Turmudzi dan dishahihkan oleh Al-Albani).

Dari Asma binti Abu Bakr, sesunguhnya beliau jika beliau membuat roti tsarid wadahnya beliau ditutupi sampai panasnya hilang kemudian beliau mengatakan, aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya makanan yang sudah tidak panas itu lebih besar berkahnya”. [HR Hakim no 7124. Hakim mengatakan, “Hadits sahih sesuai dengan kriteria Muslim”. Pernyataan beliau ini disetujui oleh adz Dzahabi. Hadits di atas dimasukkan oleh al Albani dalam Silsilah Shahihah jilid 1 bag 2 no hadits 392].

Dalam Silsilah Shahihah jilid 1 bag 2 hal 748, al Albani mengatakan, “Terdapat riwayat yang sahih dari Abu Hurairah, beliau mengatakan “Makanan itu belum boleh dinikmati sehingga asap panasnya hilang”. Diriwayatkan oleh al Baihaqi dengan sanad yang sahih sebagaimana kujelaskan dalam Irwa’ Ghalil no 2038”.

Dari beberapa hadits di atas jelas menyatakan bahwa meniup makanan panas dan memakan makanan panas tidak dianjurkan oleh Rosulullah SAW.

Lalu bagaimana penjelasan bahaya meniup makanan atau minuman dari sisi kesehatan ? Silahkan simak penjelasannya di bawah ini yang disandur dari forum kompas

Penjelasan Bahaya Meniup Makanan dan Minuman Panas

Semua yang telah mengenyam bangku sekolah pasti memahami, manusia bernapas menghirup oksigen atau O2, dan menghembuskan karbondioksida atau CO2. Ketika kita meniup makanan, tentunya yang kita keluarkan adalah gas CO2. Sementara itu makanan panas tadi masih mengeluarkan uap air (H2O). Menurut reaksi kimia, apabila uap air bereaksi dengan karbondioksida akan membentuk senyawa asam karbonat (carbonic acid) yang bersifat asam.
H2O + CO2 => H2CO3

Perlu kita tahu bahwa didalam darah itu terdapat H2CO3 yang berguna untuk mengatur pH (tingkat keasaman) di dalam darah. Darah adalah Buffer (larutan yang dapat mempertahankan pH) dengan asam lemahnya berupa H2CO3 dan dengan basa konjugasinya berupa HCO3- sehingga darah memiliki pH sebesar 7,35 – 7,45 dengan reaksi sebagai berikut:
CO2 + H20 HCO3- + H+

Tubuh menggunakan penyangga pH (buffer) dalam darah sebagai pelindung terhadap perubahan yang terjadi secara tiba-tiba dalam pH darah. Adanya kelainan pada mekanisme pengendalian pH tersebut, bisa menyebabkan salah satu dari 2 kelainan utama dalam keseimbangan asam basa, yaitu asidosis atau alkalosis.

Asidosis adalah suatu keadaan dimana darah terlalu banyak mengandung asam (atau terlalu sedikit mengandung basa) dan sering menyebabkan menurunnya pH darah.

Sedangkan Alkalosis adalah suatu keadaan dimana darah terlalu banyak mengandung basa (atau terlalu sedikit mengandung asam) dan kadang menyebabkan meningkatnya pH darah.

Kembali lagi ke permasalahan awal, dimana makanan kita tiup, lalu karbondioksida dari mulut kita akan berikatan dengan uap air dari makanan dan menghasilkan asam karbonat yang akan mempengaruhi tingkat keasaman dalam darah kita sehingga akan menyebabkan suatu keadaan dimana darah kita akan menjadi lebih asam dari seharusnya sehingga pH dalam darah menurun, keadaan ini lebih dikenal dengan istilah asidosis.

Seiring dengan menurunnya pH darah, pernafasan menjadi lebih dalam dan lebih cepat sebagai usaha tubuh untuk menurunkan kelebihan asam dalam darah dengan cara menurunkan jumlah karbon dioksida.

Pada akhirnya, ginjal juga berusaha mengkompensasi keadaan tersebut dengan cara mengeluarkan lebih banyak asam dalam air kemih.Tetapi kedua mekanisme tersebut tidak akan berguna jika tubuh terus menerus menghasilkan terlalu banyak asam, sehingga terjadi asidosis berat. Sejalan dengan memburuknya asidosis, penderita mulai merasakan kelelahan yang luar biasa, rasa mengantuk, semakin mual dan mengalami kebingungan. Bila asidosis semakin memburuk, tekanan darah dapat turun, menyebabkan syok, koma dan bahkan kematian.
#####
Dampak meniup makanan panas sebelum makan ternyata mengerikan juga ya, jadi lebih baik tunggu makanan sampai dingin ketika ingin memakannya. Dan Alhamdulillah bagi kita yang masih selamat meskipun sering meniup makanan panas sebelum makan. Mari kita ikuti Sunah Rasul SAW agar selamat dunia akhirat.

Selasa, 12 Maret 2013

Arabic Pad: Software Menulis Arab


Contoh: membuat percakapan menggunakan arabic pad



Arabic Pad 1.03: Software Untuk Menulis Bahasa Arab Dengan Mudah

Kegunaan: untuk membantu anda atau sobat sekalian dalam menulis arab di komputer.

Format : ZIP

Size : 39,43 KB

Password : kucingpencarian

Download: disini

Tidur Yang Baik

Tidur Yang Bernilai Tambah Di Sisi Allah


Allah subhanahu wa ta’ala menjadikan malam dan siang memiliki hikmah tersendiri. Dan adanya malam dan siang itu menunjukkan kasih sayang Allah subhanahu wa ta’ala terhadap hamba-hamba-Nya dan manakah dari hamba-Nya yang mau mensyukurinya?

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman: “Dia menyingsingkan pagi dan menjadikan malam untuk beristirahat, dan (menjadikan) matahari dan bulan untuk perhitungan. Itulah ketentuan Allah yang Maha perkasa lagi Maha Mengetahui.” (Al-An’am: 96)

“Dialah yang telah menjadikan malam bagi kalian supaya kalian beristirahat padanya dan (menjadikan) siang terang benderang (supaya kalian mencari karunia Allah subhanahu wa ta’ala). Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah subhanahu wa ta’ala) bagi orang-orang yang mendengar.” (Yunus: 67)

“Dialah yang menjadikan untuk kalian malam sebagai pakaian dan tidur untuk istirahat, dan Dia menjadikan siang untuk bangun berusaha.” (Al-Furqan: 47)

“Dan karena rahmat-Nya Dia jadikan untuk kalian malam dan siang, supaya kalian beristirahat pada malam itu dan supaya kalian mencari sebahagian dari karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kalian bersukur kepada-Nya.” (Al-Qashash: 73)

Dan masih banyak lagi ayat yang semakna dengan di atas. Semuanya menunjukkan betapa besar kasih sayang Allah subhanahu wa ta’ala terhadap hamba-hamba-Nya dan bahwa Allah subhanahu wa ta’ala telah melimpahkan kepada mereka segala yang mereka butuhkan dalam pengabdian dan ibadah kepada Allah subhanahu wa ta’ala.

Namun mengapa kebanyakan manusia ingkar kepada-Nya?
Dan kita semua berkeinginan agar tidur sebagai salah satu bentuk istirahat bukan hanya sebagai ketundukan kepada sunnatullah semata.

Agar tidur kita mendapatkan nilai ibadah tambahan maka Allah subhanahu wa ta’ala melalui lisan Rasul-Nya Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengajarkan kepada kita beberapa adab di dalam tidur.

Berwudhu Sebelum Tidur

Termasuk sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah berwudhu sebelum tidur. Hal ini bertujuan agar setiap muslim bermalam dalam keadaan suci, sehingga bila ajalnya datang menjemput diapun dalam keadaan suci. Dan sunnah ini menggambarkan bentuk kesiapan seorang muslim untuk memenuhi panggilan kematian dalam keadaan suci hatinya. Dan jelas bahwa kesucian hati lebih diutamakan daripada kesucian badan. Dan sunnah ini juga akan mengarahkan pada mimpi yang baik dan menjauhkan diri dari permainan setan yang akan menimpanya. (Lih. Fathul Bari, 11/125 dan Syarah Shahih Muslim, 9/32)

Tentang sunnah ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menjelaskan dalam sabda beliau: Dari Al-Bara` bin ‘Azib radhiyallahu ‘anhu, berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepadaku: Apabila kamu mendatangi tempat tidurmu, maka berwudhulah kamu sebagaimana wudhumu untuk shalat.”

Abdullah bin ‘Abbas radhiyallaahu ‘anhuma bercerita: “Bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam terjaga di suatu malam lalu beliau menunaikan hajatnya dan kemudian membasuh wajah dan tangannya lalu tidur.”

Mengibas (Membersihkan) Tempat Tidurnya

Satu dari sekian sunnah yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkaitan dengan adab tidur adalah mengibas tempat tidur. Ini dimaksudkan agar tidak terjadi sesuatu yang membahayakan diri seperti binatang berbisa, baik ular, kalajengking, dan sebagainya. Ini dilakukan tidak dengan tangan langsung, supaya terhindar dari sesuatu yang mengotori sekiranya terdapat najis atau kotoran. (Lih. Syarah Shahih Muslim, 9/38 dan Fathul Bari, 11/143)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Apabila salah seorang dari kalian beranjak menuju tempat tidurnya maka hendaklah dia mengibas (membersihkan) tempat tidurnya karena dia tidak mengetahui apa yang akan terjadi kemudian.”

“Dia tidak mengetahui apa yang terjadi kemudian” artinya, kata Al-Imam At-Thibi: “Dia tidak mengetahui apa yang akan terjatuh di ranjangnya berupa tanah, kotoran, atau serangga bila dia meninggalkannya.” (Fathul Bari, 11/144)
Ibnu Baththal mengatakan: “Di dalam hadits ini terdapat adab yang besar dan telah disebutkan hikmahnya dalam hadits, yaitu dikhawatirkan sebagian serangga yang berbahaya bermalam di tempat tidurnya dan mengganggunya.”
Al-Qurthubi mengatakan: “Diambil faedah dari hadits ini bahwa sepantasnya bagi orang yang akan tidur untuk mengibas tempat tidurnya karena dikhawatirkan terdapat sesuatu yang basah tersembunyi atau selainnya.”
Ibnul ‘Arabi mengatakan: “Di dalam hadits ini terdapat peringatan dan (anjuran) agar seseorang mengetahui sebab-sebab tertolaknya taqdir yang jelek. Dan hadits ini sama dengan hadits: “Ikatlah ontamu kemudian bertawakkal.” (Lihat Fathul Bari, 11/144)

Tidur di Atas Lambung Sebelah Kanan

Hikmah yang terkandung dalam bimbingan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk tidur di atas lambung kanan adalah lebih cepat untuk terjaga (bangun), jantung bergantung ke arah sebelah kanan sehingga tidak menjadi berat bila ketika tidur.
Ibnul Jauzi berkata: “Cara seperti ini sebagaimana telah dijelaskan ilmuwan-ilmuwan kedokteran sangat berfaedah bagi badan. Mereka mengatakan: Mereka mengawali sesaat tidur di atas lambung sebelah kanan, kemudian di atas lambung sebelah kiri karena tertidur. (Dengan cara) pertama akan menurunkan makanan, dan tidur di atas lambung kiri akan menghancurkannya dan dikarenakan hati (terkait dengan pekerjaan) lambung.” (Lih. Fathul Bari, 11/115)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Lalu tidurlah di atas lambungmu yang kanan.”

Meletakkan Tangan di Bawah Pipi

Tata cara ini dijelaskan oleh Hudzaifah ibnul Yaman radhiyallahu ‘anhu: “Adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila beliau tidur di malam hari, beliau meletakkan tangan beliau di bawah pipi.”

Berdoa Sebelum Tidur

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila akan tidur beliau berdoa: Ya Allah, dengan menyebut nama-Mu aku hidup dan dengan menyebut nama-Mu aku mati (tidur).”

Minggu, 27 Januari 2013

Belajar 3D MAX

Belajar 3D MAX


download ebook nya disini

Password: kucingpencarian

Twitter Facebook