Minggu, 28 Oktober 2012

Puisi "Di Rumah Bersalin"

Pungkit Wijaya


Masuklah aku sebagai tamu
Bergegas menyimpan tas,
Kursi-kursi putih, deretan tempat duduk
Seperti di punggung kuda besi; lusuh dan bau bacin
Antara kotoran, sampah dan sisa bilur ludah

Di ruang ini, orang-orang resah, melupa arah
Seperti kalimat-kalimat yang patah
Ruang penuh kilat dan baying-bayang kelebat

Aku bersidekap duduk di depan lukisan
Yang tepat dibuat pada tahun 2004
Bergambar sosok perempuan akan menjadi ibu

Silahkan keluar, dari ruangan merah itu
Kedatanganmu akan disambut suara adzan,
Aku bergumam, pada waktu di tik-tok jarum jam yang resah

Datanglah, bumi ini akan menyambutmu
Bergegaslah, putuskan urat-urat yang membelit!

Selang detik, aku lihat perempuan putih berlumur darah
Seperti ada yang menyanyi terdengar beriringan dengan langkah kaki
Dan jarum jam

Tapi, di ruang itu aku lupa pada kotoran sampah
Sisa bilur lidah dan orang-orang yang resah,

Dan keluarlah aku sebagai tamu
Bergegas membawa tas
Dan mendorong kereta roda

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Facebook