Sabtu, 27 Oktober 2012

Puisi "kepada Kato"

Pungkit Wijaya



Di bawah lampion,
Depan bayang-bayang
Perempuan,
Malam seribu bulan, disambut
Petik lentik senar-senar

Apakah daun-daun tak menirukan suara?
Sedangkan cuaca lamat-lamat turun
Dingin pada baris nada,
Tiba-tiba, aku treingat daud dan sulaiman
Menyuling dendang, menembang getar!

Misalkan jam melambat
Aku akan berkholawat
Di atas seratus mata
Di dalam seribu telinga

Nyanyikanlah, tirukanlah
Suara-suara di depan kedua
Bayang-bayang perempuan itu
Alun tegun meluruh menuju dadaku
Atau lirik “kata-kata hati”

Kato, hanya nada terselang kata
Dan kabut menyeret malam pada subuh
Dentang di getar yang tak datar

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Facebook